Mengenal Folder Vendor di Laravel

  • author-image

    Kurnia Andi Nugroho

  • blog-tag buku laravel, ebook laravel, belajar laravel, folder vendor laravel
  • blog-comment 0 comment
  • dilihat 262 kali
  • 22 Aug, 2025
blog-thumbnail

Memahami Folder Vendor di Laravel

Kalau teman-teman perhatikan, ketika kita baru saja meng-install Laravel atau menjalankan perintah composer install, di dalam project kita akan muncul sebuah folder bernama vendor.

Nah, folder ini bisa dibilang adalah jantung dari project Laravel, tapi dalam konteks “mesin”. Artinya, hampir semua hal yang membuat Laravel bisa berjalan—mulai dari framework inti, library tambahan, sampai dependency pihak ketiga—itu semuanya disimpan di dalam folder vendor.

1. Asal-usul Folder Vendor

Folder ini tidak dibuat manual, melainkan otomatis dibentuk oleh Composer, yaitu package manager di PHP. Setiap kali kita menambahkan package dengan composer require ..., Composer akan:

  • Mengunduh package dari repositori (biasanya Packagist).
  • Menyimpannya di dalam folder vendor.
  • Mengatur autoloading agar package tersebut bisa langsung digunakan di dalam project kita.

2. Apa saja isi di dalamnya?

Kalau kita buka folder vendor, biasanya kita akan menemukan:

  • laravel/ → berisi core framework Laravel. Jadi semua kode inti Laravel ada di sini.
  • symfony/ → komponen-komponen bawaan Symfony yang digunakan Laravel, misalnya untuk routing, console, HTTP request/response, dsb.
  • nesbot/carbon → library untuk mengelola tanggal dan waktu.
  • phpunit/ → tools testing unit di PHP.
  • Dan banyak lagi sesuai package yang kita install.

Jadi kalau ibarat rumah, folder vendor ini adalah ruang mesin: kita tidak perlu bongkar mesinnya, cukup tahu cara menyalakan dan menggunakan rumahnya.

3. Hubungannya dengan Autoload

Salah satu file penting di dalam vendor adalah autoload.php. File ini yang bertugas mendaftarkan semua package agar bisa dipanggil di project. Misalnya saat kita menulis use Carbon\Carbon; di controller, itu bisa berjalan karena autoload.php sudah mendaftarkan class Carbon.

Biasanya file ini dipanggil di public/index.php Laravel. Jadi tanpa autoload, Laravel tidak akan tahu di mana lokasi library yang kita butuhkan.

4. Kenapa Tidak Boleh Diedit Manual?

Satu prinsip penting: jangan pernah mengedit langsung file di dalam vendor. Alasannya:

  • File di sini adalah hasil generate Composer. Kalau kita edit, nanti saat composer update semua akan hilang.
  • Kalau butuh customisasi, gunakan cara resmi: buat service sendiri, gunakan config, atau override class di luar vendor.

5. Folder Vendor dan Git

Kalau teman-teman cek di file .gitignore, folder vendor/ biasanya sudah otomatis diabaikan. Artinya, kita tidak perlu meng-upload vendor ke GitHub. Kenapa? Karena semua dependency sudah didefinisikan di composer.json dan composer.lock. Jadi cukup commit kedua file ini, lalu saat orang lain clone project kita, mereka tinggal jalankan composer install, dan vendor akan terbentuk otomatis.


Kesimpulan

Jadi, folder vendor adalah tempat berkumpulnya semua package dan library yang dibutuhkan oleh Laravel agar bisa berjalan. Kita tidak perlu mengutak-atik isinya secara manual, cukup gunakan Composer untuk menambahkan, menghapus, atau meng-update package. Anggap saja vendor itu seperti gudang peralatan: kita tidak membuat peralatan sendiri di sana, tapi cukup memanggil dan memanfaatkan apa yang tersedia.

author_photo
Kurnia Andi Nugroho

Web & Mobile App Developer, Laravel, Inertia, Vue.Js, React.Js

Founder of Lagikoding.com Laravel Enthusiast & Web Developer