Tutorial Laravel 12 Inertia dan Vue JS #1 Pengenalan

Belajar cara membangun aplikasi fullstack modern menggunakan Laravel 12, Inertia.js, dan Vue JS. Dalam paket belajar ini, kita akan belajar langkah demi langkah mulai dari fundamental, instalasi hingga deployment, lengkap dengan praktik studi kasus dalam membuat aplikasi web modern.

✅ Telah dilihat 1056 kali

Rating: 5.00 ⭐

... 10 June 2025, 10:28

Seperti kata pepatah, banyak jalan menuju Roma. Begitu pula dalam proses pengembangan aplikasi web, terdapat berbagai jalur dan tech stack yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan preferensi pengembang.

Laravel


Salah satu kombinasi yang banyak digunakan saat ini adalah LaravelInertia, dan Vue.jsLaravel sendiri merupakan framework PHP yang sangat populer untuk membangun aplikasi web modern. Dengan sintaks yang elegan dan ekspresif, Laravel memudahkan pengembang dalam menulis kode yang bersih dan terstruktur.

Selain itu, Laravel juga menyediakan berbagai fitur siap pakai—seperti routing, autentikasi, database ORM (Eloquent), dan sistem templating yang dirancang untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pengembangan aplikasi.

Inertia


Di sisi lain, Inertia.js berperan sebagai jembatan antara backend Laravel dan frontend JavaScript, memungkinkan kita membangun aplikasi single-page (SPA) tanpa harus meninggalkan kenyamanan Laravel. Inertia menghilangkan kebutuhan API tradisional, karena data bisa langsung dikirim dari controller Laravel ke komponen frontend, membuat alur kerja lebih sederhana dan efisien.

Vue


Untuk bagian antarmuka (front-end), Vue.js menjadi pilihan populer karena sifatnya yang reaktif dan fleksibel. Dengan menggunakan Vue, kita dapat membuat komponen UI yang interaktif dan dinamis dengan cara yang intuitif dan terorganisir. Kombinasi ini menjadikan pengembangan aplikasi terasa mulus: Laravel mengatur sisi server dan logika bisnis, Inertia menjembatani komunikasi, dan Vue menyajikan tampilan yang menarik dan responsif kepada pengguna.

Kapan Kita Harus Menggunakan Laravel Inertia Vue?


Kombinasi Laravel, Inertia, dan Vue sangat cocok digunakan ketika Kita ingin membangun aplikasi web yang responsif dan interaktif, namun tetap ingin mempertahankan kenyamanan dan kecepatan pengembangan dari Laravel.

Misalnya, jika Kita sedang membuat aplikasi internal, dashboard admin, sistem informasi, atau aplikasi dengan banyak interaksi antar halaman seperti form dinamis, tabel yang bisa difilter dan disortir, atau tampilan data real-time kombinasi ini bisa jadi pilihan tepat.

Dengan Inertia, Kita tidak perlu repot membuat REST API atau menyiapkan sistem autentikasi terpisah. Semua data dari controller Laravel bisa langsung dikirim ke komponen Vue tanpa serialisasi berlebih. Ini membuat pengembangan SPA (Single Page Application) jadi lebih sederhana dan efisien.

Selain itu, jika tim Kita sudah terbiasa dengan Laravel dan ingin memulai masuk ke dunia frontend modern tanpa berpindah ke framework seperti Nuxt atau React sepenuhnya, Laravel + Inertia + Vue adalah jembatan yang pas. Kita bisa tetap produktif, tetap dalam satu ekosistem, namun mendapatkan keuntungan dari pendekatan frontend yang lebih interaktif.

Kesimpulan


Dengan menggunakan kombinasi Laravel, Inertia, dan Vue, Kita bisa membangun aplikasi fullstack modern tanpa perlu repot membuat REST API dari nol. Semua tetap berjalan dalam ekosistem Laravel, namun memberikan pengalaman pengguna yang mulus seperti aplikasi SPA (Single Page Application).

Daftar eBook